Mengoptimalkan Penjualan di Apotek dengan Metode Cross Selling dan Up Selling

Halo, Swipers! Di dunia bisnis, memasarkan produk merupakan faktor yang penting dalam mencapai kesuksesan. Dengan menerapkan strategi promosi yang tepat, Anda dapat meningkatkan keuntungan bisnis apotek Anda secara signifikan.

Terdapat banyak strategi yang dapat Anda gunakan untuk mempromosikan bisnis apotek Anda, di antaranya adalah metode cross selling dan up selling. Kedua metode ini memiliki tujuan dan penerapan yang berbeda. Apakah Anda sudah memahami perbedaannya? Yuk, simak artikel ini hingga tuntas untuk mempelajari lebih lanjut mengenai cross selling dan up selling

Pengertian Cross Selling

Cross selling adalah sebuah strategi pemasaran dimana suatu produk ditawarkan bersamaan dengan produk lain yang berhubungan. Produk tambahan yang ditawarkan biasanya memiliki harga yang lebih terjangkau daripada produk utama yang dibeli oleh pasien. Tujuan dari cross selling adalah untuk mengajak konsumen membeli produk tambahan yang bersifat komplementer. Teknik cross selling sering digunakan dalam strategi pemasaran baik secara daring maupun luring. 

Dalam praktik cross selling, penjual biasanya akan mengombinasikan dua konsep berikut ini dalam menawarkan produk maupun jasa:

  1. menawarkan produk utama dan produk lain yang harganya lebih rendah,
  2. mengombinasikan dua atau lebih produk dengan nilai yang seimbang dan saling melengkapi.

Contoh Cross Selling pada Bisnis Apotek

Salah satu contoh cross selling yang dapat Anda terapkan adalah ketika seorang pasien datang ke apotek untuk membeli obat sakit perut, staf farmasi dapat menawarkan untuk mencoba produk minyak kayu putih yang dapat membantu meredakan sakit perut dengan lebih efektif. Meskipun pada awalnya hanya ingin membeli obat sakit perut, setelah mendengar penjelasan dari staf farmasi, maka ia akhirnya dapat memutuskan untuk membeli minyak kayu putih tersebut juga.

Contoh lain dari cross selling adalah ketika seorang pasien datang ke apotek untuk membeli obat demam. Selama berkonsultasi dengan staf farmasi, pasien disarankan untuk mencoba obat herbal yang dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah masuk angin. Staf farmasi menjelaskan bahwa obat herbal tersebut cocok digunakan untuk melengkapi pengobatan demam dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Pada contoh tersebut, produk cross selling yang ditawarkan adalah obat herbal yang memiliki manfaat kesehatan yang berhubungan dengan kondisi yang sedang diobati yaitu demam. Dengan memberikan rekomendasi produk tambahan yang sesuai dan memberikan penjelasan yang tepat, staf farmasi berhasil menjual produk tambahan yang dapat membantu meningkatkan kesehatan pasien tersebut. 

Hal-hal yang Dapat Dilakukan pada Metode Cross Selling

  1. Memastikan bahwa produk yang Anda tawarkan benar-benar relevan dengan produk yang sedang dibeli oleh pasien
  2. Berikan penjelasan yang lugas dan informatif mengenai manfaat produk yang ditawarkan
  3. Berikan informasi yang tepat sehingga pasien merasa terdorong untuk membeli produk tersebut
  4. Berikan opsi kepada pasien beserta penjelasan yang relevan untuk tiap opsi yang tersedia

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Metode Cross Selling

  1. Memaksa pasien untuk membeli produk tambahan
  2. Menawarkan produk yang tidak relevan dengan produk yang dibeli
  3. Menawarkan terlalu banyak produk
  4. Terlalu sering menawarkan produk tambahan

Pengertian Up Selling

Up selling adalah strategi pemasaran dimana penjual menawarkan produk yang sejenis dengan produk yang diminati oleh pasien dengan nilai produk dan harga yang lebih tinggi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan nilai penjualan dengan menawarkan produk sejenis. Pada praktiknya, up selling dapat diartikan sebagai proses penjualan produk atau jasa dengan nilai lebih tinggi untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian yang lebih besar. Dalam up selling, penjual dapat melakukan peningkatan layanan atau produk yang ditawarkan kepada pasien. 

Untuk melakukan up selling, Anda dapat menggunakan konsep berikut:

  1. Menawarkan produk yang sama dengan ukuran yang lebih besar dengan menjelaskan manfaat ekonomis yang didapatkan oleh pasien (misal harga per 1 butir obat menjadi lebih murah)
  2. Menawarkan produk serupa namun dengan kualitas atau manfaat yang lebih baik
  3. Menawarkan produk yang sama dengan tambahan layanan atau fitur tambahan

Contoh Up Selling pada Bisnis Apotek

Contoh up selling pada bisnis apotek yang dapat Anda lakukan adalah ketika seorang pasien membeli obat flu dan batuk. Dari pilihan pertama pasien, staf farmasi dapat menawarkan obat flu dan batuk dengan kualitas yang lebih baik dan harga lebih tinggi dengan kandungan bahan aktif yang lebih lengkap dan terbukti lebih efektif dalam meredakan gejala flu dan batuk. Staf farmasi dapat menjelaskan manfaat dari obat yang lebih mahal tersebut, seperti mengurangi gejala flu dan batuk lebih cepat dan efektif. Up selling dapat dimulai dengan membuka pembicaraan dan konsultasi untuk memahami kondisi dan kebutuhan pasien lebih baik lagi.

Selain itu, staf farmasi juga dapat melanjutkan dengan cross selling, yaitu menawarkan suplemen vitamin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar pasien terhindar dari flu dan batuk di masa yang akan mendatang. 

Dengan metode cross selling dan up selling ini, pasien mungkin awalnya hanya ingin membeli obat flu dan batuk yang biasa. Namun setelah mendengar penjelasan dari staf farmasi mengenai manfaat dari produk yang lebih premium, maka ada kemungkinan pasien akan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan meski dengan harga lebih mahal. Sebagai hasil akhirnya, apotek dapat meningkatkan nilai penjualan dan keuntungan dari setiap pelanggan yang berbelanja di toko mereka. 

Hal-hal yang Dapat Dilakukan pada Metode Up Selling

  1. Mulai dengan mendengarkan kebutuhan dan keinginan pasien sebelum melakukan metode up selling
  2. Tawarkan nilai tambah bagi pelanggan
  3. Jelaskan manfaat dari up selling kepada pelanggan dan mengapa itu layak untuk biaya tambahan
  4. Bersikap jujur mengenai up selling dan manfaatnya

Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Metode Up Selling

  1. Terlalu agresif saat menyarankan up selling
  2. Menawarkan produk up selling yang tidak relevan
  3. Tidak jujur mengenai up selling dan manfaatnya
  4. Menyarankan produk up selling yang jauh di atas anggaran pasien
  5. Lupa untuk menyebutkan produk asli yang diminati oleh pasien. Pada dasarnya metode up selling meningkatkan pembelian asli mereka, bukan menggantikan sepenuhnya.

Swipers, metode cross selling dan up selling yang tepat dapat menjadi kunci keberhasilan apotek dalam meningkatkan keuntungan bisnis Anda. Dengan menerapkan teknik ini secara optimal, Anda juga bisa mendapatkan peningkatan kepuasan pelanggan sembari keuntungan bisnis apotek Anda meningkat. Jadi, jangan ragu untuk mencoba metode cross selling dan up selling yang tepat dalam bisnis apotek Anda! Anda juga dapat menyaksikan video yang membahas strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan apotek di sini

Pastikan stok obat-obatan selalu tersedia di apotek Anda. SwipeRx Belanja dapat menjadi solusi ketersediaan stok obat di apotek Anda. Yuk, unduh aplikasi SwipeRx Belanja di Google Play Store dan App Store sekarang. Klik di sini untuk mengetahui tentang SwipeRx Belanja lebih lanjut.

Berlangganan Newsletter

SwipeRx Academy