Benarkah Minum Oralit Bantu Tahan Haus Saat Puasa?

Halo, Swipers! Selama melaksanakan puasa di bulan Ramadhan, seluruh umat akan menahan makan dan minum sejak terbit hingga matahari tenggelam. Saat Anda berpuasa, tubuh Anda membutuhkan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan kelembaban dan mencegah dehidrasi. Di saat tubuh kekurangan cairan, sel tubuh akan mengirimkan tanda haus ke otak dan akan berujung pada dehidrasi. Salah satu tanda Anda mengalami dehidrasi adalah sakit kepala dan kelelahan. Maka, banyak orang yang mencari cara lain untuk menahan lapar dan haus agar dapat menjalankan puasa sembari beraktivitas sehari-hari. 

Belum lama ini, pembahasan mengenai minum oralit untuk membantu tubuh agar tidak dehidrasi selama puasa dan membantu tetap segar sedang ramai diperbincangkan di berbagai media sosial. Banyak pihak berbagi pengalaman mereka yang mengatakan bahwa minum oralit saat sahur dapat membantu menahan haus saat puasa. 

Lalu, apakah betul minum oralit dapat membantu tubuh menahan haus saat puasa? Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui faktanya!

Apa Itu Oralit?

Oral Rehydration Salts (ORS) atau sering disebut oralit merupakan produk yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh. Oralit mengandung elektrolit yang menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang oleh tubuh akibat dehidrasi. Pada kasus dehidrasi sedang, memang dianjurkan untuk minum oralit. Zat penting dalam oralit adalah elektrolit atau garam dan karbohidrat yang berbentuk gula. Produk tersebut mengandung air, glukosa, dan elektrolit kalium dan natrium dalam jumlah tertentu saja. 

Berkat kedua kandungan tersebut, biasanya oralit digunakan untuk menggantikan garam dan cairan yang hilang dari tubuh atau ketika Anda mengalami dehidrasi akibat gastroenteritis, diare, hingga muntah. Jumlah garam dan gula pada oralit sudah disesuaikan dengan kebutuhan tubuh untuk mengatasi dehidrasi. Komponen tersebut dapat membantu memaksimalkan penyerapan cairan di saluran pencernaan. Saluran pencernaan bergantung pada Sodium-Glucose Cotransporters (SGLTs) yang merupakan pembawa protein dalam sel-sel tubuh. SGLTs membantu memindahkan zat dan melintasi membran tubuh, memungkinkan peningkatan penyerapan cairan dalam tubuh.

Biasanya, oralit tersedia dalam bentuk sachet atau kemasan bubuk, tablet, atau minuman. Oralit juga dijual bebas di apotek dan tersedia dalam berbagai rasa.

Dosis Minum Oralit yang Dianjurkan

Oralit termasuk jenis obat yang aman, namun Anda juga harus memperhatikan dosis yang tepat agar mendapatkan manfaat yang optimal. Dosis minum oralit yang dianjurkan juga beragam disesuaikan dengan usia dan berat badan. Untuk anak usia di bawah 10 tahun, berikut aturan konsumsi oralit yang sesuai:

  • Berat badan 3 kg sampai 4,5 kg: 60 ml oralit
  • Berat badan 5 kg sampai 7 kg: 70 ml oralit
  • Berat badan 7 kg sampai 9 kg: 100 ml oralit
  • Berat badan 9,5 kg sampai 18 kg: 190 ml oralit
  • Berat badan 18,5 kg sampai 27 kg: 300 ml oralit

Dosis di atas berlaku untuk aturan minum oralit setiap satu jam sekali dan hanya diterapkan untuk anak berusia di bawah 10 tahun. 

Sedangkan, dosis oralit untuk anak 10 tahun ke atas dan orang dewasa adalah 2.000 ml atau 2 Liter per harinya. Oralit akan bekerja sekitar 3 hingga 4 jam setelah diminum, maka diperlukan untuk memantau selama waktu tersebut untuk mengetahui adanya efek samping atau alergi yang muncul. 

Oralit tidak boleh dikonsumsi jika sudah dilarutkan selama lebih dari 24 jam dan juga tidak boleh dikonsumsi lebih dari 3 hari berturut-turut. Apabila Anda merasakan dehidrasi yang tak kunjung membaik, segera berkonsultasi dengan dokter. 

Efek Samping Minum Oralit

Sebenarnya, oralit adalah obat golongan ringan yang aman dikonsumsi segala usia sehingga sangat jarang ditemui efek samping dari minum oralit. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa obat ini dapat menimbulkan efek samping jika Anda mengkonsumsi tidak sesuai dengan takaran. Anda dapat menghentikan minum oralit dan segera hubungi dokter jika merasakan kondisi:

  • mata bengkak,
  • kenaikan kadar natrium dalam darah yang ditandai dengan denyut jantung meningkat, kaki bengkak, otot kejang dan tekanan darah tinggi, serta
  • perut kembung.

Pada beberapa orang, konsumsi oralit pertama kali dapat menyebabkan mual dan muntah ringan. Namun, biasanya kondisi ini akan membaik dengan sendirinya. 

Apakah Minum Oralit Membantu Menahan Haus Saat Puasa?

Prof. Dr dr. Ari Fahrial Syam, seorang dokter spesialis penyakit dalam menjelaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar. Oralit memiliki sifat oral rehydration atau larutan rehidrasi sehingga Anda dapat minum oralit ketika mengalami dehidrasi. Namun, oralit tidak disarankan untuk dikonsumsi untuk mencegah dehidrasi selama berpuasa. Beliau berpendapat bahwa mengonsumsi oralit secara berlebihan dapat menyebabkan risiko tinggi dikarenakan kandungan garam dan gula yang cukup dominan.

Nah, itu dia Swipers penjelasan mengenai oralit. Untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa, Anda harus memastikan bahwa tubuh Anda tidak kekurangan asupan cairan dengan mengonsumsi tidak kurang dari 2 Liter air mineral dalam sehari. Anda dapat minum 2 gelas air mineral saat berbuka, 4 gelas air mineral pada malam hari hingga sebelum tidur, dan 2 gelas air mineral saat sahur. Anda juga dapat menghindari makanan yang terlalu manis, asin, pedas, dan minuman yang mengandung kafein saat sahur untuk menghindari dehidrasi selama berpuasa.

Pastikan obat-obatan elektrolit selalu tersedia di apotek Anda. SwipeRx Belanja dapat menjadi solusi ketersediaan stok obat di apotek Anda. Yuk, unduh aplikasi SwipeRx Belanja di Google Play Store dan App Store sekarang. Klik di sini untuk mengetahui tentang SwipeRx Belanja lebih lanjut.

Berlangganan Newsletter

SwipeRx Academy